TRIBRATANEWSPOLRESSEKADAU.COM - Sebaik-baiknya manusia berusaha, memang takdir Tuhan lah yang menentukan. Hal ini pula yang menimpa keluarga Suryoto dan istrinya Widia Ningsih.
Pukul 05.00 pagi tadi salah satu bayi kembarnya yang memiliki berat 1,6 kg dinyatakan telah meninggal dunia.
Menurut keterangan dari Dokter RSUD Sekadau sejak pukul 02.00 WIB salah satu bayi mengalami gangguan pernapasan yang dikarenakan kondisi paru-paru bayi yang belum sempurna karena lahir prematur pada usia kehamilan 7 bulan.
Kondisi orang tua bayi saat ini sangat syok dan terpukul melihat salah satu bayinya telah tiada.
Brigadir Anggre didampingi KBO Sat Binmas Aiptu Jumadi beserta anggota Humas Brigadir Aji, FKPM Sekadau dan IWAS Sekadau terus berupaya memberikan support, dukungan moril dan membantu kepengurusan administrasi untuk membiayai persalinan serta perawatan satu bayinya yang masih dalam inkubator.
Jenazah bayi malang itu kemudian dibawa pulang ke rumahnya untuk dimakamkan.
Kapolres Sekadau AKBP Anggon Salazar Tarmizi S.Ik juga turun langsung untuk mengiringi proses pemakaman jenazah dimakamkan di TPU sekitar Pondok Pesantren Ar Rahmah Jl. Sintang Km 7 desa Mungguk kecamatan Sekadau Hilir. (22/11/2017)
Kapolres turut berbela sungkawa dan merasa prihatin atas kondisi tersebut. Dirinya juga memberikan dukungan moril dan materiil secara langsung kepada Suryoto.
"Secara pribadi saya menyampaikan dukacita sedalam-dalamnya kepada keluarga bapak Suryoto, semoga diberi ketabahan untuk ayah dan ibunya serta semangat untuk merawat satu bayinya lagi," tutur Kapolres.
Disisi lain, AKBP Anggon juga sangat mengapresiasi usaha yang dilakukan Brigadir Anggre, Bhabinkamtibmas Polsek Sekadau Hilir yang telah sigap membantu dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menguruskan administrasi biaya persalinan dan perawatan warga desa binaanya.
"Langkah yang diambil anggota kami sudah tepat, kami dari pihak kepolisian selalu siap dan akan terus berupaya memberikan bantuan. Saat ini yang diutamakan adalah membantu pengobatan bayi bapak Suryoto yang masih dalam inkubator agar segera mendapat penanganan medis yang lebih baik," ujar Kapolres.
Sebelumnya diberitakan, Suryoto warga pendatang dari Riau tidak mampu membiayai persalinan istrinya, Widia Ningsih, yang telah dirawat selama seminggu pasca persalinan dan juga perawatan bagi bayi kembarnya yang lahir prematur di RSUD Sekadau. Suryoto hampir putus asa hingga menyatakan hendak menjual ginjalnya demi anak dan istrinya.
Baca: Miris, Seorang Ayah Hendak Jual Ginjalnya Demi Biayai Persalinan Bayi Kembarnya, Ini Yang Dilakukan Bhabinkamtibas Polsek Sekadau Hilir
Penulis : Arg
Publish : Humas Polres Sekadau
0 komentar:
Posting Komentar