Berbagai usaha dan ikhtiar dilakukan masyarakat, pemerintah daerah dan aparat keamanan dalam menyikapi kejadian sosial dan kriminal akhir-akhir ini.
Ketua Harian DAD Kabupaten Sekadau, Wilbertus Willy, dalam pengantarnya menyatakan, adat tolak bala ini dimotori DAD Sekadau untuk menyikapi kejadian akhir-akhir ini.
Dijelaskan dia, bahwa kegiatan ini bukan hanya untuk masyarakat dayak namun untuk keselamatan masyarakat di Kabupaten Sekadau.
Kapolres Sekadau Akbp Yury Nurhidayat, SIK, MH mengapresiasi kegiatan tolak bala tersebut dengan harapan, setelah adanya kegiatan ini tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di Kabupaten Sekadau.
"Kita juga hendaknya mendoakan warga Sekadau yang meninggal berturut-turut dalam bulan ini serta mengajak seluruh masyarakat ikut serta menjaga keamanan Sekadau," ungkapnya.
Bupati Sekadau Rupinus juga menekankan agar masyarakat harus waspada.
Selaku kepala daerah, Rupinus berterimakasih kepada sub Suku Dayak Ketungau yang menjadi pelaksana kegiatan.
Ia mengajak seluruh peserta untuk bersama-sama berdoa dan meminta pertolongan dari tuhan.
Terakhir Bupati juga menyatakan bila mana suku dan sub suku lainya ingin mengadakan kegiatan serupa dalam rangka meminta pertolongan tuhan dalam kejadian akhir-akhir ini di Kabupaten Sekadau sangat disarankannya.
Kegiatan dilanjutkan dengan prosesi pengantaran sajen oleh pelaksana upacara adat ke perbatasan Kabupaten Sekadau di Desa Sungai Kunyit (Sekadau - Sanggau ) dan Desa Tapang Semadak (Sekadau - Sintang).
Sebelumnya, Minggu lalu dilaksanakan istighosah umat Islam yang dilaksanakan Polres dan MUI Kabupaten Sekadau, juga dalam menyikapi kejadian-kejadian sosial dan kriminal di masyarakat selama bulan Februari 2017.
Penulis : Nie/Bdi
Sumber : Beritanda.com
Sumber : Beritanda.com
0 komentar:
Posting Komentar