HEADLINE


Statistik


Home » » Polres Sekadau Gelar Rakor dan Pelatihan Polisi Penggerak Ketahanan Pangan

Polres Sekadau Gelar Rakor dan Pelatihan Polisi Penggerak Ketahanan Pangan

TRIBRATANEWSPOLRESSEKADAU - Polres Sekadau menggelar Rapat Koordinasi dan Pelatihan Polisi Penggerak Ketahanan Pangan di Aula Bhayangkara Patriatama, Selasa (17/12/2024). Kegiatan ini menjadi wadah sinergi lintas sektor untuk mendukung program swasembada pangan nasional.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kapolres Sekadau AKBP I Nyoman Sudama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan yang diwakili Sekretaris Utin Ramdiana beserta staf PPL, Kepala Dinas Pemdes Sekadau yang diwakili tenaga ahli Rosmini Lindawati, pejabat utama Polres Sekadau, para Kapolsek, perwakilan perusahaan perkebunan, serta Kanit Binmas dan Bhabinkamtibmas.

Dalam sambutannya, Kapolres Sekadau menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang hadir dan menekankan pentingnya kolaborasi untuk menyukseskan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Presiden RI. Salah satu target utama adalah penanaman jagung seluas 1 juta hektare per tahun.

“Polri berkomitmen untuk mendukung pemerintah melalui program ini. Kami berharap perusahaan perkebunan bersedia meminjamkan lahannya untuk penanaman jagung. Selain itu, kami meminta Dinas Ketahanan Pangan memberikan pelatihan teknis menanam jagung kepada petugas, sehingga mereka dapat menggerakkan masyarakat untuk memanfaatkan lahan tidur menjadi produktif,” ujar Kapolres.

Kapolres juga menyampaikan bahwa kolaborasi antara Polri, pemerintah daerah, perusahaan, dan masyarakat sangat penting untuk menjadikan program ini sebagai langkah nyata dalam mendukung kedaulatan dan swasembada pangan, khususnya di Kabupaten Sekadau.

Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan, Utin Ramdiana, menegaskan dukungan penuh terhadap program ini. Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah mengajukan proposal ke tingkat provinsi untuk mendukung pengembangan komoditas jagung. Selain itu, ia mengingatkan bahwa hasil panen jagung harus memenuhi standar pasar, yaitu kadar air minimal 18 persen. 

Sementara itu, Rosmini Lindawati dari Dinas Pemdes menambahkan bahwa desa-desa dapat memanfaatkan alokasi 20 persen dari dana desa untuk mendukung ketahanan pangan. Ia juga menekankan peran penting ibu-ibu PKK dalam implementasi program ini, mengingat kemampuan mereka untuk langsung mempraktikkan budidaya pangan di tingkat rumah tangga.

Perwakilan PPL memberikan arahan teknis mengenai penanaman jagung hibrida. Menurutnya, kunci keberhasilan terletak pada perawatan dan pemupukan yang tepat.

“Jarak tanam ideal adalah 40 x 70 cm atau 20 x 50 cm. Pupuk dasar menggunakan pupuk kandang, dan pemupukan lanjutan dilakukan pada usia 21 hari dan satu bulan setelah tanam,” jelasnya.


Penulis : NR
Editor    : Arg

0 komentar:

Posting Komentar